Konsep Pendidik Dalam Perspektif Al-Qur’an (Studi Kasus di Pondok Pesantren Darunanjah Jakarta)
Abstract
Abstrak
Pendidik sebagai komponen yang terpenting di dunia pendidikan menjadi figur di lingkungannya dalam mengantarkan anak-anak didiknya pada ranah kehidupan masa depan yang lebih cerah. Pendidik sebagai ujung tombak dalam memberangus kebodohan dan kemaksiatan, tentunya harus memiliki karakteristik Qur’ani dengan jalan yang persuasif dan konstruktif. Apabila dalam Al-Qur’an setidaknya disebutkan empat klasifikasi pendidik, namun pada dasarnya memiliki “kesamaan” dalam pembinaan terhadap anak didik sesaui dengan obyeknya masing-masing dan berujung kepada penegakan kalimatullah.
Sedangkan menyangkut keikhlasan pendidik dalam Al-Qur-an, untuk tidak mengharapkan apa-apa dalam mentransefer ilmunya kepada orang lain, tentunnya hal ini perlu ditanamkan seorang pendidik dari sejak dini. Namun sebagai pendidik, ia mempunyai dua kewajiban yang bersamaan. Satu sisi pendidik mempunyai kewajiban untuk menyampaikan ilmunya, mencerdaskan masyarakat, sedangkan sisi lain ia mempunyai kewajiban menyambung hidupnya. Sehingga dua kewajiban yang bersamaan ini semestinya harus terpenuhi tanpa mengurangi keikhlasan yang dianjurkan dalam Al-Qur’an.
Dengan demikian pendidik dalam Al-Qur’an adalah sebagai penentu kebaikan generasi muda masa depan, karena ditangan pendidiklah generasi muda akan menjadi generasi yang tangguh dan siap melanjutkan estafet kepemimpinan masa dengan yang lebih damai sejahtera sesuai dengan ajaran Al-Qur’an.